Hingga
sekarang belum ada informasi mengenai nama asli dari Nyai Santri tersebut. Yang jelas, setelah menjadi istri
dari Kyai Santri, sang putri terkenal dengan julukan "Nyai Santri". Kyai Santri
adalah menantu Kyai Ageng Basyariyah yang dulunya menjadi Tumenggung di Kuncen Caruban, dengan gelar Tumenggung Alap-alap. Makamnya bersebelahan dengan Kyai Ageng (
sebelah timur beliau). Sedangkan makam sang putri, Nyai Santri, ada di sebelah barat beliau.
Kyai Ageng Basyariyyah besanan dengan RM. Sabaruddin, ayahanda kyai Santri. Sedangkan RM. Sabaruddin memiliki runutan silsilah ke Panembahan Rama, Klaten.Rincian silsilah liniernya adalah sebagai berikut :
 |
Makam Panembahan Rama |
[]
Tumenggung Wirorejo
[]
R.M. Brojontoko
[]
R.M. Bandaruddin
[]
R.M.
Sabaruddin
[]
R. M. Santri
Selanjutnya, Nyai Santri +
Kyai Santri memiliki putra/ putri :
- R.M. Maklum Buntoro ( Leluhur Gus Dur, Mbah Kim Sekarputih, Mbah Mahfudz Oro2 Ombo dll )
- R.A. Nyai Arfiyyah ( garwo Kyai Arfiyah I
) Mojoduwur Nganjuk
- R.M Kasan Besari Sewulan, leluhur dari sederek kito: a, b , dll
- R.M. Sosro Dirjo ( dikenal dengan sebutan Eyang Patih, makamnya di barat cungkup Kyai Ageng, cungkup didominasi warna merah. menurut babad Sosroredjan Dolopo, Patih Sosrodirjo adalah Patih
Kadipaten Madiun pada akhir masa Perang Diponegaran, Patih Sosrodirjo
juga sekaligus Bapak mertua R. Sosroredjo seorang Palang Dolopo putra
Kyai geng Gajah Surengpati (R.Tirtosentiko II) Wedono Prajurit
Kasultanan Yogyakarta untuk Mancanegari timur wilayah Kadipaten Madiun,
yang dimakamkan di Taman, Madiun, putri dari Patih Sosrodirjo yg menikah
dengan R.Sosroredjo bernama R.Nyai Mudjilah, makam R.Sosroredjo dan R.
Nyai Mudjilah ada di Asem Payung, Dolopo, Kab.Madiun
- R.M. Tafsiruddin ( Makam beliau tepat di depan kita ketika kita membuka pintu cungkup Kyai Ageng Basyariyyah Sewulan)
- R.M. Suro Dirjo